Mengenal Suku Tengger Bromo
Posted by admin3 on | 0 komentar
Suku Tengger Bromo adalah sebuah suku yang mendiami di sekitar Gunung Bromo,
Jawa Timur, Indonesia yakni menempati sebagian wilayah Kabupaten
Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang. sejak awal mereka menganut
agama Hindu, Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan
agama Hindu. Mereka yakin bahwasanya mereka merupakan keturunan langsung
dari Majapahit, Suku Tengger di Bormo dikenal sangat berpegang teguh
pada adat dan istiadat Hindu lama yang menjadi pedoman hidup mereka.
Keberadaan suku ini juga sangat dihormati oleh penduduk sekitar karena
menerapkan hidup sederhana dan jujur
Sejarah asal-usul Suku Tengger Bromo
Sejarah asal-usul kata tengger berasal gabungan dua kata, yaitu
“teng” dan “ger”. Keduanya merupakan akhiran kata dari dua nama, yaitu
Roro An-teng dan Joko Se-ger. Hal itu terkait Legenda Roro Anteng dan
Joko Seger. Menurut penuturan masyarakat setempat, diyakini bahwa mereka
adalah keturunan Roro Anteng, yaitu seorang putri dari raja Majapahit
dan Joko Seger yaitu putera seorang brahmana. Asal mula nama suku
Tengger diambil dari nama belakang Rara Anteng dan Jaka Seger. Keduanya membangun pemukiman dan memerintah di kawasan Tengger ini kemudian menamakannya sebagai “Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger” yang artinya “Penguasa Tengger yang Budiman”.
Kegiatan Upacara Suku Tengger Bromo
Bagi suku Tengger Bromo, Gunung Brahma (Bromo)
dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger
mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di
sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara yakni Pura
Luhur Poten Bromo dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara
diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar
tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan
Jawa.
Saat perayaan hari besar suku Tengger Bromo ini, Gunung Bromo
bukan hanya dikunjungi umat Hindu Tengger dari berbagai penjuru Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru tetapi umat Hindu dari Bali yang merasa
mereka adalah keturunan dari Kerajaan Majapahit. Tidak hanya itu, saat
upacara ini berlangsung, Pura Luhur Poten Bromo yang berada di antara
Gunung Batok dan Gunung Bromo akan dikunjungi oleh banyak wisatawan dari
berbagai negara dan penjuru Tanah Air.
Selain upacara Yadnya Kasada, ada juga Hari Raya Karo dan Unan-Unan.
Berhubungan dengan siklus kehidupan warga suku Tengger juga diadakan
ritual adat yaitu: saat kelahiran (upacara sayut, cuplak puser, tugel
kuncung), menikah (upacara walagara), kematian (entas-entas, dan
lainnya), upacara adat berhubungan siklus pertanian, mendirikan rumah,
dan juga terkait adanya gejala alam seperti leliwet dan barikan.
Mata Pencaharian Suku Tengger Bromo
Mata pencaharian mereka sebagian besar adalah petani dan bahasa yang
mereka gunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa Kuno. Mereka tidak
memiliki kasta bahasa, sangat berbeda dengan bahasa Jawa yang dipakai
umumnya memiliki tingkatan bahasa.
0 komentar for "Mengenal Suku Tengger Bromo"
Leave a reply